“Selamat Hari Bersih Indonesia!” Seorang guru di TK Negeri Sunter Agung berseru kepada anak-anak prasekolahnya ketika mereka berkumpul pukul 6 pagi pada hari Sabtu 21 September untuk membersihkan lingkungan lokal mereka di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Anak-anak yang antusias bersiap dengan mengenakan sarung tangan biru dan pin putih yang dikenakan oleh semua sukarelawan, sebelum mereka mendengarkan pengarahan oleh guru mereka tentang limbah apa yang harus dimasukkan ke dalam karung yang mana saat dibersihkan. Pada jam 7 pagi, para guru dan siswa mulai membersihkan sampah di daerah mereka selama 2 jam.
Ini adalah pemandangan di 133 lokasi di seluruh kepulauan Indonesia yang luas pada Sabtu pagi, ketika lebih dari 900.0000 relawan menerjang pagi hari, lalu lintas setempat, dan bahkan kabut asap dari kebakaran hutan di beberapa provinsi, untuk bertahan melawan sampah sampah dan plastik. di Indonesia.
“Saya di sini karena menyenangkan bagi kita semua untuk memiliki lingkungan yang bersih untuk ditinggali, dan saya ingin perasaan yang baik ini dirasakan oleh semua orang,” kata Marissa Anita, tokoh dan aktris TV lokal ketika dia mengambil puntung rokok dan sedotan plastik berserakan di trotoar oleh Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan. Anita telah menjadi pendukung gerakan ini sejak 2013, ketika acara itu masih hanya dilakukan di ibu kota negara, Jakarta. Tahun ini, panitia telah memperluas acara baru yang diberi nama lokal ini, yang mereka harap semua orang di Indonesia akan dengan bangga dapat berpartisipasi.
“Sangat penting bahwa Indonesia memiliki satu hari dalam setahun yang didedikasikan untuk melakukan aksi dan menjadi sukarelawan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah sampah dan plastik yang sangat serius,” kata Angela Richardson, pendiri Indonesia Indah Foundation, organisasi nirlaba yang bertanggung jawab untuk Hari Bersih Indonesia. “Saya sangat percaya bahwa mengambil sampah adalah pengalaman paling sederhana dan paling membuka mata, dan merupakan langkah pertama menuju memulai perubahan pola pikir untuk orang-orang di Indonesia,” lanjut Richardson, berbicara dari pengalaman pribadi.
Selain 33 lokasi yang dibersihkan di DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu, kegiatan Hari Bersih Indonesia dilakukan di 100 lokasi tambahan yang tersebar di Yogyakarta, Jepara, Bandung, Bekasi, Indramayu, Garut, Banten, Malang, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau, Lampung, Bengkulu, Sumbawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, dan Papua Barat.
Relawan datang dari semua lapisan masyarakat, dari siswa dan guru, komunitas dan LSM, hingga CEO dan pemimpin bisnis, seperti mogul bisnis Edwin Soeryadjaya. Beliau terlihat membersihkan di Jl. Tebet Barat Raya di Jakarta Selatan, bersama mantan kandidat wakil presiden, Sandiaga Uno, yang berhenti untuk mengambil sampah setelah naik sepeda pagi-pagi. Mereka didampingi oleh wakil walikota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, seorang advokat untuk gerakan tersebut, yang juga berbicara tentang pentingnya acara ini pada upacara penutupan, yang berlangsung langsung setelah kegiatan pembersihan di Taman Honda Tebet di Jakarta Selatan.
Sampah yang diambil dikumpulkan oleh Departemen Lingkungan Hidup setempat. Jumlah sampah yang terkumpulkan di semua lokasi mencapai 45.254,53kg. Relawan dilatih untuk memisahkan sampah menjadi kantong yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang, agar barang-barang yang dapat didaur ulang dapat disortir lebih lanjut dan didaur ulang di bank sampah lokal di seluruh negeri.